Pada kenyataannya, banyak orang yang meskipun
memiliki penghasilan yang besar tetapi sering kali kesulitan menyisihkan uang
dari penghasilannya. Hal ini tidak hanya berlaku bagi orang yang punya gaji Rp.
1.000.000,- per bulan tetapi juga dialami bagi mereka yang memiliki gaji di
atas Rp. 10.000.000,- per bulan. Oleh karenanya pada kesempatan ini saya akan
menyampaikan kembali 3 trik (dari Konsultan Perencana Keuangan: Safir Senduk)
yang mungkin bisa kita pakai untuk bisa menyisihkan penghasilan sebelum
penghasilan itu habis, yaitu:
- Menabunglah di muka jangan di belakang; coba kita renungkan apakah selama ini kita selalu menabung di belakang setelah membelanjakan semua penghasilan kita? Bila iya maka pantas saja kita tidak bisa menabung, karena uang kita selalu habis tak berbekas digerogoti nafsu konsumtif kita. Maklum uang memang lebih enak di belanjakan daripada ditabungkan. Jadi sebelum penghasilan kita habis tak berbekas, maka seharusnya kita harus tega untuk menabung saat kita memperoleh penghasilan kita. Hal ini dikarenakan pada lazimnya sebesar apapun penghasilan kita maka cenderung habis tak berbekas karena nafsu konsumtif kita yang sifatnya tak terbatas. Oleh karenanya selamatkan tabungan kita demi hari esok yang lebih baik;
- Minta tolong kantor untuk memotong penghasilan anda dan menabungkannya di Bank atas nama anda; Hal ini dilakukan jika kita tidak tega menghabisi budget eksploitasi kita sendiri, maka kita dapat meminta tolong bagian keuangan kantor kita untuk membantu menabungkannya pada saat kita gajian. Caranya terlebih dahulu kita harus memiliki akun bank atau reksadana yang akan ditabungkan setiap bulannya, jadi dalam hal ini yang melakukan setoran tiap bulan adalah bagian keuangan kantor kita ke rekening bank kita atau ke rekening bank kustodian reksadana kita. Saya pikir bagian keuangan akan senang membantu kita, logikanya jika kita punya utang di Perusahaan maka bagian keuangan hampir dipastikan akan melakukan pemotongan di awal kita gajian. Apalagi jika dalam konteks kita tidak minta tolong pinjam uang melainkan hanya minta tolong untuk ditabungkan. All we have to do is just ask!
- Pakai celengan; jangan pernah meremehkan fungsi celengan yang identik dengan anak kecil, karena orang dewasa juga dapat memanfaatkannya. Bedanya adalah seberapa besar yang diceleng. Kalau anak kecil nyeleng uang koin atau uang ribuan, sedangkan bagi kita dapat nyeleng uang puluhan ribuan (sepuluh ribu; dua puluh ribu; lima puluh ribu atau seratus ribu). Lho bagaimana caranya? Sebenarnya gampang misalkan kita memiliki tekad untuk selalu menabungkan uang Rp. 20.000,- yang kita pegang. Jadi misalkan suatu saat kita belanja barang senilai Rp. 30.000,- maka uang kembaliannya sebesar Rp. 20.000,- harus segera kita celengkan. Atau ada cara lain yang sering saya terapkan adalah adanya persentase “uang palakan celengan” dari budget eksploitasi kita (misalkan persentase “uang palakan celengan” adalah 10%), apabila gaji kita Rp. 10.000.000,- dan uang jajan kita Rp. 2.000.000,- (maka yang harus dicelengkan adalah Rp. 2.000.000,- x 10%).
Apabila kita konsisten melakukan salah satu hal di atas, maka rencana jangka panjang pengumpulan aset produktif dalam kehidupan kita akan tercapai. Hal ini tidak dipengaruhi oleh seberapa besar penghasilan kita, melainkan seberapa besar kemauan dan konsistensi kita untuk menabung.
Post a Comment